Artikel Terbaru

6 Tempat Wisata Ikonik di Palembang

Kito Palembang - Yoyoi, sebagaimana yang kita ketahui bahwa kota kita Palembang adalah salah satu tempat wisata terlaris di Pulau Sumatera. Selain banyak wisata alam yang bisa kamu kunjungi, di Palembang juga banyak tempat wisata religi dan tempat wisata bersejarah.

Soalnya, Palembang punya banyak tempat yang menjadi saksi penjajahan Belanda, kedatangan warga Tionghoa, dan penyebaran agama Islam di Indonesia. Kalau kamu berkunjung ke Palembang, kamu wajib mampir ke 15 tempat wisata berikut ini, travelers!

1. JEMBATAN AMPERA DAN SUNGAI MUSI

Mulanya, Jembatan Ampera yang memiliki panjang 1.177 meter dan lebar 22 meter ini dinamakan Jembatan Bung Karno. Pemberian nama tersebut ditujukan sebagai bentuk penghargaan kepada Soekarno yang sudah memperjuangkan keinginan warga Palembang yang menginginkan sebuah jembatan di atas Sungai Musi.

Namun, Bung Karno tidak setuju dengan pemberian nama tersebut. Makan, jembatan itu dinamakan Jembatan Ampera, sesuai fungsinya yaitu sebagai Amanat penderitaan Rakyat (slogan bangsa Indonesia tahun 1960-an).

Sungai Musi sendiri adalah sungai terpanjang di Sumatera yang membelah Palembang menjadi dua bagian. Dulunya Sungai Musi adalah sarana transportasi utama. Di tepiannya, terdapat beberapa obyek wisata, seperti Restoran Terapung, Benteng Kuto Besak, Kampung Arab, dan lain-lain.

50 meter dari Jembatan Ampera, ada Pasar Sekanak yang merupakan pusat makanan dan souvenir, di mana kamu bisa kulineran dan beli oleh-oleh. Pasar tersebut merupakan pasar semi modern dan tradisional. Bukan hanya untuk berjualan makanan dan souvenir, tapi Pasar Sekanak juga mengadakan pementasan seni dan budaya secara rutin. Pasar Sekanak sendiri sudah dianggap sebagai Kota Tua di Palembang.

2. BUKIT SIGUNTANG

Bukit Siguntang merupakan bukit kecil dengan tinggi kurang lebih 30 meter dari permukaan laut dan terletak sekitar 3 km dari Sungai Musi bagian utara. Ketika masa Kerajaan Sriwijaya, Bukit Siguntang dikenal sebagai tempat beribadah untuk umat Buddha, juga tempat bertapa agar pikiran tenang. Itu terlihat dari arca berukuran besar di sana. Hingga saat ini, Bukit Situnggang masih dianggap sakral oleh warga setempat. Masih banyak pengunjung yang datang ke sana untuk berziarah ke makam-makam bangsawan Palembang.

3. MASJID CHENG HO

Awalnya, Masjid Cheng Ho dibangun untuk menjaga hubungan baik antara warga Palembang dan warga Tionghoa. Juga untuk memperdalam agama Islam, sekaligus memperkenalkannya kepada masyarakat. Nama Cheng Ho digunakan, soalnya Cheng Ho adalah panglima angkatan laut asal Tiongkok sejak abad 15. Mulanya, Cheng Ho melakukan ekspedisi perdagangan, tapi secara nggak langsung beliau juga memperkenalkan agama Islam di wilayah yang ia singgahi. Pengikutnya pun sangat banyak.

4. PULAU KEMARO

Pulau legendaris yang satu ini terletak di tengah Sungai Musi. Di Pulau Kemaro ada sebuah kelenteng yang sering didatangi oleh umat Buddha untuk sembahyang dan berziarah. Soalnya, di sana ada makam seorang Putri Palembang, putri yang menikah dengan pangeran dari China.

Sang pangeran yang tenggelam terlebih dahulu ke sungai, akhirnya disusul oleh sang putri. di Pulau Kemaro juga terdapat pagoda dengan sembilan lantai yang baru dibangun tahun 2006, juga pohon cinta. Katanya, jika kamu dan pacar mengukir nama kalian di pohon tersebut, hubungan kalian bakal berlanjut di pelaminan.

5. BENTENG KUTO BESAK

Benteng yang berlokasi persis di tepi Sungai Musi ini bukan bangunan biasa. Karena Benteng Kuto Besak sudah berumur ratusan tahun. Ketika malam tiba, biasanya Benteng Kuto Besak diramaikan oleh pedagang pasar malam yang menyajikan aneka kuliner yang enak-enak, salah satunya pempek.

Juga ada berbagai macam jajanan kaki lima yang nggak kalah lezat. Bakal lebih asyik, jika kamu makan malam di atas kapal restoran terapung. Suasana malam makin terasa hangat karena ada deretan lampu taman dengan refleksi warna kuning dari permukaan sungai.

6. MASJID AGUNG SULTAN MAHMUD BADARUDDIN

Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin yang didirikan oleh Sultan Mahmud Badaruddin I ini dipengaruhi oleh tiga kebudayaan, yaitu Indonesia, Eropa, dan China. Gaya arsitektur Eropanya terlihat dari pintu gerbang masjid yang besar dan kokoh. Gaya arsitektur China terlihat dari atapnya yang mirip kelenteng dan ujung menaranya berbentuk kerucut seperti tumpeng.

Di nusantara, tumpeng memiliki makna  hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan alam, dan manusia dengan sesama manusia. Masjid ini merupakan salah satu peninggalan sultan, jadi nggak heran jika Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin dijadikan sebagai salah satu masjid nasional, serta cagar budaya di Palembang.